Narendra Wicaksono mengatakan jika Indonesia masih kekurangan developer expert atau pengembang dalam bidang teknologi informatika. Akibatnya, Indonesia banyak mengalami keterlambatan dalam pengembangan start up.
"Kita butuh lebih banyak developer expert di seluruh Indonesia yang bisa bantu transfer knowledge (pengetahuan) dalam bidang teknologi. Supaya bisa menghasilkan orang-orang yang lebih baik," ujarnya dalam acara Bekraf Developer Day (BDD) rangkaian Bekraf Festival 2019 di Solo, Jawa Tengah, Sabtu (5/10).
Pria yang akrab disapa Naren tersebut menyebut berdasarkan hasil pendataan yang dilakukan sekitar empat tahun lalu, jumlah developer expert yang ada di Indonesia baru sekitar 7 persen. Angka tersebut jauh di bawah angka ideal yang dibutuhkan oleh Indonesia.
"Menurut saya angka yang ideal itu 30 persen. Satu expert itu minimal lima developer. Tapi susah untuk menncapai ideal itu. Karena programmer itu bukan hal yang mudah," ungkapnya.