Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ANTARA FOTO/Ampelsa
ANTARA FOTO/Ampelsa

Semarang, IDN Times - Kota Semarang berada di kawasan pesisir utara Jawa, yang dekat dengan laut. Namun, tingkat konsumsi ikan masyarakat di ibu kota Jawa Tengah itu  rendah tiap tahunnya.

Dilansir dari laman resmi Pemkot Semarang, tingkat konsumsi ikan di masyarakat hanya 33.07 per kilogram per kapita per tahun. Angka tersebut masih sangat rendah dari standar yang ditetapkan oleh pemerintah pusat, yaitu 43,88 per kilogram per kapita per tahun.

1. Jauh dari standar yang ditetapkan pemerintah pusat

ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Guna mengejar ketertinggalan, Pemkot Semarang gencar melakukan kampanye Gerakan Masyarakat Makan Ikan (GEMARIKAN). Gerakan tersebut dipelopori oleh Dinas Ketahanan Pangan Kelautan dan Pertanian (KPKP).

Kampanye dilakukan untuk meningkatkan gizi masyarakat, khususnya untuk mengonsumsi ikan.

2. Belum banyak masyarakat tahu manfaat ikan

antarafoto-tangkapan-nelayan-melimpah-270719-syf-1.jpg

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi telah membuka sosialisasi GEMARIKAN pada akhir Juli 2019 lalu. Hendi, sapaan Hendrar Prihadi menyatakan masih banyak masyarakat yang belum mengetahui tentang manfaat mengonsumsi ikan.

"Terdapat beberapa kekeliruan yang menyebabkan tingkat konsumsi ikan di Kota Semarang masih rendah. Dugaan saya, belum semua warga paham manfaat mengonsumsi ikan untuk kehidupan sehari-hari," kata Hendi dikutip dari laman resmi Pemkot Semarang, Senin (5/8).

3. Harga ikan yang tinggi juga menjadi penyebab

ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Selain itu, ia menduga tingginya harga ikan menjadi faktor rendahnya warga makan ikan.

"Pada sisi lain, bisa juga harga ikan yang belum terjangkau sehingga masyarakat enggan membeli ikan," imbuhnya.

Hendi juga meminta kepada Dinas Perikanan Kota Semarang, untuk gencar melakukan sosialisasi gemar makan ikan kepada warga.

Editorial Team