Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rumah Sakit di Wonosobo Sukses Turunkan Waktu Tunggu Pasien

ANTARA FOTO/Sevianto Pakiding
ANTARA FOTO/Sevianto Pakiding

Wonosobo, IDN Times - Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) KRT Setjonegoro di Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah membuat sebuah inovasi pelayanan publik berupa Rumah Sakit Rasa Toyota.

Inovasi tersebut merupakan wadah bagi seluruh unit kerja di rumah sakit tersebut untuk melakukan inovasi.

1. Menciptakan inovasi berbasis konvensi mutu

twitter.com/kempanrb
twitter.com/kempanrb

Rumah sakit tersebut mengadopsi nilai-nilai dari perusahaan Kalbe Corporate dan perusahaan otomotif Toyota. Sejak 2017, beragam inovasi telah muncul 32 tim Quality Control Circele (QCC), yang tersebar di berbagai unit RSUD KRT Setjonegoro.

Inovasi tersebut bernama Rumah Sakit Rasa Toyota. Adanya inovasi tersebut turut menjadi ajang kompetisi bagi setiap unit rumah sakit yang bertujuan menyelesaikan permasalahan demi peningkatan kepuasan pelanggan.

"Inovasi itu membuat wadah atau ruang untuk menciptakan banyak inovasi dengan konvensi mutu," kata Bupati Wonosobo, Eko Purnomo dalam wawancara Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik 2019 di Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), sebagaimana dikutip IDN Times dari keterangan resmi yang diterima, Rabu (4/9).

2. Kombinasi dari dua nilai konsep perusahaan besar

ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah
ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah

Rumah Sakit Rasa Toyota merupakan perpaduan konsep pemecahan masalah yang diterapkan di salah satu perusahaan obat ternama, Kalbe dan budaya Kaizen dari Toyota.

Kalbe memiliki tim pengendali dan konvensi tahunan untuk memecahkan masalah. Sementara Kaizen adalah sebuah sistem perbaikan terus menerus pada kualitas, teknologi, proses, budaya perusahaan, produktivitas, keselamatan, dan kepemimpinan yang diusung oleh Toyota.

Setidaknya terdapat lima poin penting dalam Kaizen yang bisa disebut sebagai 5S, yaitu Seiri, Seiton, Seiso, Seiketsu, dan Shitsuke. Poin-poin dalam 5S kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi 5R, yakni Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin.

3. Adanya solusi dari sebuah masalah

ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas
ANTARA FOTO/Syifa Yulinnas

Inovasi ini memanfatkan unit-unit di rumah sakit untuk memecahkan masalahnya sendiri dengan dukungan dari top manajemen.

Setelah satu masalah selesai, berlanjut untuk memecahkan masalah berikutnya. Masalah diselesaikan dari bawah ke atas, atau secara runtut dan berkesinambungan dengan indikator kesuksesan 5R.

Selanjutnya, pemenang dari inovasi tersebut, akan mengikuti konvensi tingkat provinsi yang diselenggarakan oleh Balai Pengembangan Produktivitas Tenaga Kerja (BP2TK) Provinsi Jawa Tengah.

4. Dikembangkan untuk peningkatan pelayanan publik

ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko
ANTARA FOTO/Destyan Sujarwoko

Sementara itu, kesuksesan kinerja tim QCC dapat dilihat dari peningkatan persentase efisiensi pelayanan dan kesuksesan program. Sebagai contoh, salah satu tim QCC berhasil menurunkan waktu tunggu pasien untuk mendapatkan satu resep non-racik dari 71 menit menjadi 30 menit.

Tim QCC lainnya mampu meningkatkan kesesuaian tindakan dan program rehabilitasi medik pasien tumbuh kembang dari 90,91 persen menjadi 96,46 persen.

Adanya inovasi tersebut diharapkan tidak hanya membawa kemajuan pada internal rumah sakit saja, tapi juga menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa pelayanan publik sudah semakin baik.

"Inovasi kami tidak sekadar membawa kemajuan tapi juga membuat masyarakat 'kaget' karena pelayanan yang semakin baik," tutup Eko.

Share
Topics
Editorial Team
Dhana Kencana
EditorDhana Kencana
Follow Us

Latest News Jawa Tengah

See More

artikel regional ubah

21 Jul 2025, 00:00 WIBNews

Jateng news

10 Jun 2025, 11:16 WIBNews

jateng bersahaja

02 Sep 2024, 12:41 WIBNews

REEE

27 Sep 2022, 09:14 WIBNews