Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Rencana Penutupan Sunan Kuning. Wali Kota: Penghuni Cari Kerja Lain ya

IMG-20190807-WA0023.jpg
IMG-20190807-WA0023.jpg

Semarang, IDN Times- Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta agar rencana penutupan Resosialisasi Argorejo alias Sunan Kuning tidak terburu-buru. 

Walaupun rencana tersebut terus dimatangkan, namun dirinya yakin banyak orang masih menggantungkan hidupnya di Sunan Kuning. 

1. Hendi minta dinas jangan buru-buru menutup Sunan Kuning

IDN Times/Fariz Fardianto
IDN Times/Fariz Fardianto

Hendi, sapaan akrabnya Wali Kota Semarang ini  meminta sejumlah dinas terkait upaya tidak usah buru-buru untuk menutup lokalisasi terbesar di Jawa Tengah tersebut.

"Sampai hari ini masih terjadwal (untuk menutup Sunan Kuning). Segalanya masih mungkin terjadi. Tapi dalam rapat koordinasi nanti, saya akan minta mindsetnya harus diperbaiki. Kita gak boleh gas-gasan untuk menutup Sunan Kuning," kata Hendi, saat bertemu puluhan wanita tuna susila (WTS) Sunan Kuning di Aula Resos Argorejo, Kalibanteng Kulon, Semarang Barat, Rabu (7/8).

2. Banyak orang menggantungkan hidupnya dari Sunan Kuning

IDN Times/Fariz Fardianto
IDN Times/Fariz Fardianto

Ia menyatakan, selama ini Pekerja Seks Komersial (PSK) Sunan Kuning merasa ketar-ketir dengan kebijakan Pemkot itu. Sebab, banyak orang yang masih menggantungkan hidupnya pada perputaran roda bisnis di tempat tersebut.

Meski begitu, Hendi menganggap penutupan Sunan Kuning bakal jadi pilihan yang tepat agar Semarang bebas dari praktik prostitusi.

"Anak asuh yang ada di sini belum siap untuk diambil keputusan menutup SK. Mereka merasa masih happy tinggal di tempat ini. Tapi kebijakan pasti ada plus minus. Tidak usah didiskusikan lagi. Kita harus tutup buku, harus ada lembaran baru buat Sunan Kuning," terangnya.

3. Hendi: penghuni diharapkan mencari pekerjaan lain

IDN Times/Dhana Kencana
IDN Times/Dhana Kencana

Pihaknya justru khawatir bila penutupan Sunan Kuning molor dari jadwal semula, maka dirinya yang akan kena batunya. Hendi mengingatkan kepada penghuni Sunan Kuning untuk mencari pekerjaan baru.

"Kita gak pengin Semarang jadi bahan cemooh karena dianggap tidak mampu menutup. Kita harus merubah mindset warga dan anak asuh yang beranggapan gampang cari rejeki dengan jual diri. Di sudut kaidah agama, kesehatan dan etika kehidupan itu tidak dibenarkan. Gak boleh jual diri untuk memperoleh kehidupan. Ubahlah mindset itu. Kalau kita ada di zona nyaman, selamanya tidak bisa lepas dari perilaku tersebut. Ini waktu tepat pemerintah mendukung kebijakan kementerian, dan mau tidak mau harus ditutup," pungkasnya.

Share
Topics
Editorial Team
Fariz Fardianto
EditorFariz Fardianto
Follow Us

Latest News Jawa Tengah

See More

artikel regional ubah

21 Jul 2025, 00:00 WIBNews

Jateng news

10 Jun 2025, 11:16 WIBNews

jateng bersahaja

02 Sep 2024, 12:41 WIBNews