Seorang remaja berinisial MTY (14) meregang nyawa, setelah tersambar petir saat tengah asyik bermain smartphone di rumahnya. Korban yang merupakan warga Desa Pagedangan RT 25/ RW 03, Kecamatan Adiwerna itu diketahui tersambar petir oleh orang tua dan adiknya yang masih kecil.
Kejadian bermula, saat korban yang tengah asyik bermain handphone sembari mengisi daya di ruang tengah. Sementara adik dan kedua orang tuanya berada di dalam kamar. Tiba-tiba, terdengar suara gemuruh petir yang sangat keras, sehingga orang seisi rumah keluar dari kamar.
Kaget bukan kepalang, bapak dan ibu korban mendapati korban sudah tidak sadarkan diri, dengan posisi handphone berada di atas dada. Sementara kondisi handphone masih tersambung dengan pengisi daya yang menancap pada stop kontak.
"Korban sudah tidak sadar, dengan posisi HP ada di atas dada. Orang tuanya kemudian melepas pengisi daya dan membawa korban ke dokter," kata Kapolsek Adiwerna, AKP Sehroni.
Namun nahas, nyawa korban tidak tertolong saat akan dibawa ke dokter. Dari pemeriksaan medis oleh petugas RSUD Kardinah, Kota Tegal, tidak ditemukan adanya tanda penganiayaan. Petugas hanya mendapati luka lecet bekas terbakar di bagian dada.
"Kemungkinan besar korban tersengat listrik bersamaan dengan hujan disertai petir," imbuh Kapolsek.
Atas kejadian ini, petugas Polsek Adiwerna langsung mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) dan mencatat keterangan sejumlah saksi. Sementara pihak keluarga menyatakan ikhlas dan menyadari kejadian tersebut murni akibat kecelakaan.