Layani Caleg Stres, Puluhan Rumah Sakit di Jateng Siapkan Kamar VVIP
Puluhan Rumah Sakit Jiwa (RSJ) di Jawa Tengah siap menampung caleg yang stres atau depresi akibat mengalami kekalahan dalam Pemilu 2019. Beberapa rumah sakit sudah melayani caleg yang memeriksakan kondisi kejiwaan mereka, tapi belum sampai memberikan layanan rawat inap.
1. Ada 52 rumah sakit yang menangani caleg depresi
Menurut Kepala Dinas Kesehatan Jawa Tengah, Yulianto Prabowo, pihaknya sudah menyiapkan 52 rumah sakit pemerintah berikut fasilitasnya untuk melayani pasien caleg yang mengalami gangguan jiwa. Pelayanan meliputi pengadaan bangsal, tempat tidur, dan tenaga medisnya.
“Jadi ada 52 rumah sakit pemerintah yang siap melayani pasien caleg di wilayah Jateng ini. Kami juga menambah tenaga medis khusus untuk pasien gangguan kejiwaan, seperti dokter jiwa, psikolog, dan paramedis lainnya,” kata Yulianto yang dihubungi IDN Times melalui telepon.
2. Kamar kelas VVIP khusus untuk caleg
Beberapa rumah sakit tersebut antara lain Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Amino Gondohutomo Semarang yang menyiapkan 350 kamar, kemudian RSUD Soewondo Kendal sebanyak 20 kamar, dan Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr Arif Zainudin Surakarta (Solo) yang mempunyai kapasitas 297 kamar.
“Kami tidak menambah fasilitas karena semuanya sudah lengkap. Di sini ada bangsal kelas I sampai III, kemudian kelas VIP dan VVIP. Kami siap menerima siapa saja, termasuk caleg yang mulai anah-aneh karena kalah Pemilu. Tapi mudah-mudahan nggak ada ya,” ujar Wakil Direktur Bidang Pelayanan Medis RSJD dr Arif Zainudin, dr Agustini Christiawati, Sabtu (20/4).
Soal layanan, RSJD Surakarta menyediakan kamar kelas VVIP yang eksklusif dengan harga Rp 450.000 per malam. Jika ingin lebih murah ada kelas VIP yang harganya Rp 350.000. Pasien juga bisa memilih kamar kelas I, II, dan III dengan biaya Rp 250.000, Rp 225.000, dan Rp 150.000.
3. Setiap hari melayani konsultasi kejiwaan
Agustini menyampaikan RSJD dr Arif Zainudin tidak melakukan persiapan khusus untuk melayani para caleg yang akan berkonsultasi, karena memberikan konsultasi sudah menjadi pelayanan sehari-hari .
“Kalau konsultasi setiap hari ada yang konsultasi. Tapi sampai sekarang belum ada caleg yang menjalani rawat inap. Menurut pengalaman tidak banyak caleg yang masuk ke sini. Sebelum pencalegan mereka kan sudah melewati screening kesehatan, jadi mudah-mudahan kuatlah,” ujarnya.
