Magelang, IDN Times - Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta kembali meluncurkan awan panas atau wedhus gembel pada Rabu (26/6) pagi.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) telah merilis kabar tersebut, melalui akun resmi Twitter.
Awan panas tersebut tercatat di seismogram BPPTKG. Awan panas guguran terjadi pada pukul 06:05 WIB, dengan amplitudo 60 mm dan berdurasi 136 detik.
Jarak luncur awan panas mencapai 1,35 kilometer, mengarah ke tenggara atau ke arah hulu Kali Gendol, Sleman.
BPPTKG mengimbau kepada warga yang tinggal di kawasan alur Kali Gendol waspada, seiring semakin jauhnya jarak luncur awan panas.
Dalam kurun waktu satu pekan, sudah terjadi dua luncuran awan panas.
Sebelumnya terjadi pada Kamis (20/6). Luncuran awan panas pada hari tersebut terjadi pukul 09:17 WIB, dengan amplitudo 75 mm dan durasi 120 detik.
Untuk jarak luncurnya mencapai 1,2 kilometer dengan arah yang sama, menuju kali Gendol.
Meskipun aktivitas vulkanik meningkat, status Gunung Merapi masih Waspada atau dalam level II. Status tersebut ditetapkan sejak 21 Mei 2018 lalu.
BPPTKG masih merekomendasikan hal yang sama, untuk tidak melakukan kegiatan pendakian, kecuali guna kepentingan penyelidikan dan penelitian yang berkaitan dengan mitigasi bencana.
Selain itu juga warga diminta tidak melakukan aktivitas dalam radius tiga kilometer dari puncak Gunung Merapi.