Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kisah TNI Pemberani, Demi Selamatkan Teman Nyawa Dikorbankan

(Ilustrasi anggota Kopassus) ANTARA FOTO/R Rekotomo
(Ilustrasi anggota Kopassus) ANTARA FOTO/R Rekotomo

IDN Times - Momentum HUT ke-74 TNI yang bakal diperingati pada 5 Oktober 2019 satu diantara kisah heroik prajurit Kopassus TNI AD ini bakal selalu dikenang.

Prajurit dari Komando Pasukan Sandi Yudha (Kopassandha) atau sekarang bernama Kopassus ini rela gugur dihujani peluru demi menyelamatkan rekan-rekannya yang dikepung musuh.

Cerita heroik ini dimuat di halaman resmi Kopassus yang diambil dari Majalah Baret Merah Edisi April 2014.

Keberanian dan heroisme Suparlan ini juga dikisahkan oleh Menko Kemaritiman Jenderal (Purn) Luhut Binsar Panjaitan.

1. Patroli kecil TNI di diadang 300 an musuh

hobbymiliter.com
hobbymiliter.com

Adalah Pratu Suparlan personel Nanggala-LII Kopassandha yang melakukan aksi heroik gugur demi bangsa dan negara pada saat menjalankan tugas di Timor Timur atau sekarang bernama Timor Leste.

Dlansir dari website Kopassus, diceritakan Pratu Suparlan bersama sepasukan kecil TNI pada 9 Januari 1983 melakukan patroli di wilayah yang rawan.

Pasukan patroli yang dipimpin Letnan Poniman Dasuki tersebut berpatroli memasuki daerah yang sangat rawan. Dan benar saja patroli kecil pasukan TNI tersebut bertemu dengan Fretilin (sayap militer terlatih Timor-Timur), lengkap bersenjatakan senapan serbu, mortar, dan GLM. Kontak senjata pun tak bisa dihindari, patroli kecil ini mesti berhadapan dengan 300 an tentara Fretilin.

2. Hanya ada satu jalan keluar dan Suparlan meminta teman-temannya lebih dulu sementara Ia mengadang musuh

ANTARA FOTO/Rahmada
ANTARA FOTO/Rahmada

Terjadilah pertempuran yang tak seimbang. Sejumlah kecil pasukan TNI yang berada di pinggir jurang mesti berhadapan dengan 300 an musuh dengan persenjataan lengkap yang berada di ketinggian.

Satu per satu anggota pasukan kecil ini gugur. Melihat kondisi tersebut komandan tim memerintahkan pasukan untuk meloloskan diri ke satu-satunya peluang, yakni ke celah bukit. Namun hanya sedikit waktu yang tersisa bagi pasukan kecil ini, sehingga Pratu Suparlan menyatakan pada komandannya untuk terus maju, sementara Ia sendiri memilih untuk mengadang musuh.

3. Gagah berani sendirian Suparlan menerjang ratusan musuh yang telah mengepung dirinya

kopassus.mil.id
kopassus.mil.id

Dengan gagah berani sendirian Suparlan mengadang pasukan musuh yang hendak menghabisi pasukan TNI tersebut.

Ia membuang senjatanya dan mengambil senapan mesin milik rekannya yang gugur.

Tanpa gentar sedikit pun, ia menerjang ke arah pasukan Fretilin. Hamburan peluru senapan mesin musuh yang mengoyak tubuh Pratu Suparlan, dibalasnya dengan rentetan peluru, hingga amunisinya habis.

Meski bersimbah darah, prajurit Kopassus ini tetap tegar bagai Banteng Ketaton.
Bukannya roboh seperti harapan musuh, Pratu Suparlan justru menghunus pisau Komandonya, lalu berlari mengejar Fretilin ke tengah semak belukar, dan merobohkan pasukan musuh tersebut.

4. Menggunakan sisa tenaga terakhirnya, Suparlan melompat dan mencabut pin granatnya lalu meledakkan diri

Pixabay.com/GooKingSword
Pixabay.com/GooKingSword

Mengira prajurit TNI ini telah berhasil dilumpuhkan gerombolan Fretilin ini mengerumuni Suparlan yang jatuh terduduk kehabisan tenaga.

Namun diluar dugaan setelah puluhan musuh tersebut berkumpul mengerumuninya dengan sisa tenaga yang ada, Ia susupkan tangan ke kantong celana. Dalam hitungan detik, dicabutnya pin granat, lalu Ia melompat ke arah kerumunan Fretilin di depannya seraya berteriak, “Allahu Akbar”…. Dentaman keras membahana, mengiringi robohnya puluhan Fretilin, bersama seorang prajurit Kopassus bernama Prajurit Satu Suparlan.

Sebanyak 83 orang Fretilin dilaporkan meregang nyawa pada kejadian tersebut, serta puluhan orng ditangkap hidup-hidup. Sementara dari pihak TNI hanya 7 orang yang gugur. Jenazah Suparlan ditemukan tidak utuh

5. Keberanian Suparlan dianugerahi bintang sakti dan kenaikan pangkat luar biasa

ANTARA FOTO/Nova Wahyudi
ANTARA FOTO/Nova Wahyudi

Keberanian baktinya pada negara, Suparlan dianugerahi KPLB (Kenaikan Pangkat Luar Biasa) satu tingkat lebih tinggi dari pangkat semula yaitu Kopda (Anm). Tanda jasa Bintang Sakti pun diberikan pada Kopda (Anm) Suparlan pada 13 April 1987, melalui Keppres No. 20/ TK/TH. 1987.

Nama Suparlan juga diabadikan di Monumen Seroja, Komplek Markas Besar TNI Cilangkap, serta diabadikan sebagai nama Lapangan Udara Perintis di Pusdikpasus Batujajar Bandung.

Share
Topics
Editorial Team
Bandot Arywono
EditorBandot Arywono
Follow Us

Latest News Jawa Tengah

See More

artikel regional ubah

21 Jul 2025, 00:00 WIBNews

Jateng news

10 Jun 2025, 11:16 WIBNews

jateng bersahaja

02 Sep 2024, 12:41 WIBNews

REEE

27 Sep 2022, 09:14 WIBNews