Kelelahan Daftar Anak ke SMA, Emak-emak Pingsan di Bus Trans Semarang

Semarang, IDN Times - Pendaftaran Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun ajaran 2019-2020 memakan korban. Eni Ismawati, perempuan warga Mijen, Semarang, ditemukan pingsan di dalam Bus Rapid Trans (BRT) atau Trans Semarang usai mendaftarkan anaknya ke SMA, Senin (17/6). Selain mempunyai riwayat penyakit maag, diduga dia juga kelelahan.
1. Kru bus langsung membawa Eni ke Puskesmas

Saat kejadian, Eni sedang dalam perjalanan dari Balaikota di Jalan Pemuda Semarang menuju Terminal Cangkiran. Perempuan itu ditemukan pingsan di kursinya oleh kru Bus Rapid Transit (BRT) pukul 10.13 WIB .
Menurut seorang petugas tiket BRT Koridor 4, Beti, dia melihat tubuh Eni lunglai saat bus sampai di jalan raya Jatibarang. Napas Eni tersengal-sengal dan terlihat lemas hingga akhirnya tak sadarkan diri.
"Pas kita lihat lagi si ibu itu sudah pingsan. Kami kemudian melakukan pertolongan pertama. Bus kita putar untuk mengantarkan ibu itu ke Puskesmas Mijen," kata Beti.
2. BRT Koridor 4 melayani jurusan ke Cangkiran Mijen

Dia mengatakan kru BRT Trans Semarang kemudian mengontak call center untuk melaporkan kejadian darurat kepada kantor BRT Semarang.
Sementara itu, Kepala Badan Layanan Umum UPTD Trans Semarang, Ade Bhakti Ariawan, membenarkan kejadian tersebut. BRT koridor 4 setiap hari mengambil jurusan Tawang-Cangkiran PP.
"Saya apresiasi petugas yang sigap menangani dan melaporkan kejadian darurat tersebut kepada kami, sehingga semuanya bisa ditangani dengan cepat dan tepat," ujar dia.
3. Punya riwayat sakit maag, Eni diduga juga kelelahan

Menurut penuturan keluarganya, pagi itu Eni menuju ke Jalan Pemuda untuk mencari informasi mengenai tahapan pendaftaran PPDB sekaligus mendaftarkan anaknya ke SMA yang ada di jalan itu.
Sebelum pergi, Eni tidak sempat sarapan. Padahal dia mempunyai penyakit maag yang kerap kambuh. Selain itu, diduga Eni mengalami kelelahan saat mendaftarkan sekolah anaknya.
"Dia kelelahan. Apalagi saat berangkat dia sudah mengeluh perutnya sakit dan tubuhnya lemas. Setelah mendapat perawatan dan siuman, dia langsung kami bawa pulang. Kami sangat mengapresiasi tindakan yang dilakukan kru BRT yang membawa korban ke Puskesmas," kata seorang anggota keluarganya.
















