Hindari Kecelakaan di Tol, Ini Seruan Jasa Marga kepada Pemudik

Semarang, IDN Times - PT Jasa Marga Cabang Semarang mengingatkan para pemudik untuk mengatur batas kecepatannya saat melintasi ruas tol dalam Kota Semarang. Sebab, kendaraan yang melaju dengan kecepatan diluar batas bisa menimbulkan kecelakaan beruntun di jalan tol.
1. Pengemudi mobil kurang cermat saat jaga jarak dengan kendaraan lain

Peringatan tersebut dikeluarkan pasca maraknya kejadian tabrakan yang melibatkan para pemudik di ruas jalan tol dalam kota. Sejak H-7 hingga H-1 Lebaran, sudah terdapat tiga kali tabrakan karambol.
"Sejak H-7 sampai sekarang sudah tiga kali muncul kecelakaan karambol. Apalagi ditambah arus lalu lintas dari Kalikangkung sejak diberlakukan one way, menjadi sangat tinggi. Akibatnya banyak pengemudi yang kurang antisipasi dan kurang cermat menjaga jarak dengan kendaraan di depannya," kata Manajer Trafik dan Maintenance, Jasa Marga Cabang Semarang, Ferza Gautama kepada IDN Times, Selasa (4/6).
2. Banyak pemudik ngebut melebihi batas kecepatan

Ferza mengungkapkan perilaku pengemudi yang ugal-ugalan selama di ruas tol menjadi pemicu utama terjadinya tabrakan karambol. Padahal, katanya di beberapa titik kilometer jalan tol dalam kota, terdapat penyempitan jalur.
"Karena ingin menjajal jalan tol yang sudah terhubung dari Jakarta sampai Probolinggo, maka ketika ada kesempatan untuk pulang kampung, jadinya banyak pemudik mereka kalau enggak kencang (nggebernya) ya enggak keren. Ini membuat dua tabrakan karambol terjadi dua hari terakhir. Dan satunya kecelakaan melibatkan dua mob yang ditabrak pada bagian belakangnya," ungkapnya.
3. Pemudik diminta hati-hati saat lewat di penyempitan jalur

Menurutnya saat ini setidaknya ada beberapa penyempitan lajur di tol dalam kota. Salah satunya di KM 8-KM 9 100 karena ada jembatan gorong gorong di bawah Jangli. Sehingga membuat pemudik rebutan masuk ke dalamnya.
Selain itu, tanjakan yang curam di Tol Tembalang sering memicu tabrakan karambol. Pihaknya sudah berulang kali meminta pemudik mematuhi batas kecepatan kendaraannya.
"Karena di sana paling rawan terjadi kecelakaan. Kita minta pengemudi harus menjaga sekaligus mentaati batas kecepatannya di angka 60 kilometer per jam sampai 100 meter per jam. Karena itu merupakan batas kecepatan yang dapat dikuasai oleh seorang manusia," bebernya.
4. Puncak mudik ruas tol Semarang terjadi pada H-4

Ia mengungkapkan kedapatan volume arus mudik terjadi mulai pukul 12.00 WIB siang sampai pukul 18.00 WIB sore. Ini karena mayoritas pemudik kerap berangkat pagi dan tiba di Semarang siang hari. Untuk puncak mudiknya, Ferza menyatakan sudah terjadi pada Sabtu atau H-4 kemarin. Jumlah kendaraan pemudik ketika itu sudah menembus angka 67 ribu unit.
Kemudian berangsur surut pada H-3 hanya ada 62 ribu kendaraan pemudik, dan di hari ini diperkirakan kembali menurun. "Kepadatan terjadi merata di semua gerbang tol. Di Krapyak aja per harinya ada 10 ribu kendaraan. Gerbang Tol Manyaran sekitar 3.000-4000 per hari. Tapi secara keseluruhan volume saat puncak mudiknya lebih sedikit dari perkiraan awal kita," tutupnya.
















