Di Salatiga Pedagang Daging Anjing Samarkan Jadi Rica-rica Biawak

Semarang, IDN Times - Aktivitas penjual daging anjing semakin nekat. Di Kota Salatiga daging anjing yang seharusnya tak layak dikonsumsi itu, justru dijual secara bebas dengan mengelabuhi para pembeli.
Fakta tersebut mencuat tatkala Komunitas Pencinta Anjing dan Kucing Salatiga (KPAKS) menggelar pemantauan transaksi penjualan daging anjing di beberapa warung di Salatiga.
1. Para pedagang tepergok jual daging anjing dengan menipu pelanggannya

Anggota KPAKS, Melano Adiguna mengaku sempat memergoki para pedagang daging anjing yang berusaha menipu pembelinya dengan memalsukan menu masakan yang tersedia di dalam warung.
Saat itu, katanya olahan daging anjing disamarkan oleh pedagang dengan menawarkan kepada pembeli bahwa masakannya merupakan rica-rica biawak.
Mirisnya lagi, terdapat pula daging kucing yang dicampurkan di dalam masakan itu.
"Selain dijual langsung dalam bentuk RW, daging anjing dan kucing disamarkan saat ada pembeli rica biawak. Penjualnya mengakali pembeli dengan mencampur daging itu dalam satu masakan lalu dijual ke pelanggannya dikatakan rica biawak," tutur Melano, saat menggelar kampanye penolakan perdagangan daging anjing dan kucing di Salatiga, Minggu (8/12).
2. Peredaran penjual daging anjing masih marak di Salatiga

Temuan lainnya juga didapatkan oleh Koordinator KPAKS, Wawan Setiawan. Di beberapa jalan utama, ia masih menemukan warung sengsu dengan aneka masakan olahan daging anjing.
"Indikasinya banyak bermunculan penjual daging anjing di berbagai sudut Kota Salatiga," akunya.
3. Pemkot Salatiga didesak terbitkan aturan untuk melarang penjualan daging anjing

Ia menyayangkan ulah para pedagang yang masih nekat menjual daging anjing. Terlebih lagi, menurutnya proses penyembelihannya pun tergolong sadis.
Menurutnya anjing bukanlah hewan yang layak dikonsumsi. Musababnya, anjing sangat rentan terpapar penyakit rabies.
"Orang yang suka makan daging anjing itu bisa mengalami gangguan kesehatan dari antraks, leptospirosis, dan lainnya. Ini kan tergolong berbahaya," bebernya.
Ia mendesak Pemkot agar turun tangan dengan mengeluarkan aturan tegas untuk melarang penjualan daging anjing. Ini terjadi karena Salatiga termasuk kota di Jawa Tengah yang tingkat konsumsi daging anjingnya terbesar selain Solo, Sragen, Karanganyar, dan Semarang.