Ani, sapaan akrabnya, sempat tidak percaya saat namanya lolos menjadi anggora DPRD Rembang. Perolehan suaranya yang mencapai 5.616 suara menempatkan namanya ke posisi nomor satu di Dapil 3 Rembang yang meliputi Kecamatan Kragan dan Sluke. Beberapa caleg petahana pun terpental kalah suara dengan Ani.
Mahasiswi Universitas Negeri Semarang (Unnes) ini maju menjadi caleg atas tawaran beberapa elite partai PPP, termasuk Bupati Rembang, Abdul Hafidz. Namun, Ani sempat ragu karena tidak memiliki pengalaman politik sama-sekali.
"Sebenarnya Pak Bupati menawarkan ke bapak saya, tapi bapak tidak berminat. Kemudian menawari saya. Saya tidak langsung mengiyakan karena ragu dengan kemampuan saya," ujar Ani kepada IDN Times.
Perempuan kelahiran 28 Agustus 1997 itu akhirnya bersedia maju setelah Bupati Rembang meyakinkan dirinya. Menurut Ani, alasan bupati memintanya menjadi caleg karena PPP butuh wakil dari kalangan warga biasa non kiai di DPRD Rembang.
"Akhirnya saya menerima tawaran untuk maju sebagai caleg," katanya.