IDN Times/Fariz Fardianto
Menurutnya, kapasitas muatan truk dapat diukur menggunakan sebuah alat bernama Weight in Motion Technologi (Si-WIM) yang dipasang di bawah jembatan tol Kaligawe. Ferza mengklaim alat tersebut tergolong akurat untuk mengukur beban jembatan, perubahan suhu udara serta beban muatan yang dibawa oleh setiap truk.
"Si-WIM ini diimpor dari Slovenia. Bisa dioperasikan 24 jam non stop. Berdasarkan alat itu, ditemukan hampir setiap hari truk yang lewat Kaligawe overload hingga 40 persen," ujarnya.
Dia mengungkapkan alat Si-WIM merupakan prototipe yang sedang diujicobakan di jalur pantura Semarang. Jika dinilai berhasil menekan jumlah truk yang overload, kata dia, nantinya akan diterapkan di semua tol yang ada di Indonesia.
"Tahun ini baru pasang di bawah jembatan tol Kaligawe. Karena jalur itu jadi akses dari pelabuhan menuju arah Kudus, Pati dan Rembang yang banyak muatan," tuturnya.