Gerhana Bulan Penumbra Akan Terjadi Lagi, Tahun 2020 Tiga Kali
Semarang, IDN Times - Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) telah melakukan perhitungan ilmu falak atau hisab terhadap peristiwa gerhana Bulan tahun 2020/1441 Hijriah. Perhitungan menggunakan sistem hisab komtemporer atau haqiqy bittahqiq.
1. Dimulai 11 Januari 2020 pukul 00.00 WIB
Dari hasil perhitungan menunjukkan gerhana Bulan penumbra akan terjadi pada Sabtu Legi, 15 Jumadal Ula 1441 H, atau bertepatan dengan hari Sabtu, 11 Januari 2020.
Hasil hisab juga menunjukkan fase–fase gerhana Bulan di seluruh Indonesia. Dimana awal gerhana Bulan penumbra akan terjadi pukul 00.07 WIB. Sementara pertengahan gerhana Bulan penumbra terjadi pukul 02.10 WIB. Sedangkan akhir gerhana Bulan penumbra pukul 04.12 WIB.
2. Pulau Irian tak bisa melihat fase akhir gerhana
Fase-fase gerhana tersebut berlaku sama untuk seluruh wilayah di Indonesia. Sehingga tidak ada perbedaan antara satu lokasi dengan lokasi yang lain.
Seluruh wilayah di Indonesia mengalami fase gerhana secara utuh. Pengecualian untuk pulau Irian, yang hanya bisa melihat fase awal gerhana dan pertengahan gerhana saja. Sementara fase akhir gerhana tidak terjadi karena terdahului oleh terbenamnya Bulan atau terbitnya Matahari.
3. Gerhana Bulan penumbra akan terjadi 3 kali dalam satu tahun
Dari hasil hisab tersebut juga diketahui bahwa durasi gerhana Bulan penumbral akan berlangsung selama 4 jam 5 menit.
Magnitudo gerhana mencapai 90 persen penumbra. Artinya 90 persen cakram Bulan akan tertutupi oleh kerucut bayangan tambahan Bumi.
Hasil hisab turut menunjukkan sepanjang tahun 1441 Hijriah akan terjadi tiga peristiwa gerhana Bulan yang mana seluruhnya merupakan gerhana Bulan penumbra. Masing-masing pada bulan Jumada Ula 1441 H atau Januari 2020, bulan Syawwal 1441 H atau Juni 2020 dan bulan Dzulqaidah 1441 H atau Agustus 2020.
