Semarang, IDN Times - Peringatan Hari Anti Korupsi Sedunia dimaknai dengan beragam oleh semua lapisan masyarakat.
Bahkan, para pelajar meyakini perilaku korup masih kerap dilakukan para pejabat dengan berbagi cara.

Intan Latifa Nur Admojo, seorang siswi SMK Negeri 1 Purwanegara Banjarnegara, mengatakan perilaku korupsi seharusnya dapat dihentikan mulai sekarang. Karena seorang pemimpin yang masih korupsi pasti nantinya juga ditiru oleh masyarakat yang ada di wilayahnya.
"Pejabat yang korup itu biasanya terus-menerus meneriakkan untuk tidak korupsi. Tapi beliau biasanya justru yang korupsi," ujar Intan, Senin (9/12).
Ia menyampaikan pejabat korup tak layak memimpin sebuah instansi pemerintahan. Agar mendapat efek jera, ia menyarankan kepada pemerintah agar turut memerangi perilaku korupsi.
"Kalau ada yang korupsi ya jabatannya harus dihentikan. Diturunkan jabatannya. Karena kalau ada pemimpin korupsi maka akan ditiru oleh masyarakat," ujar Intan lagi.
Sebagai pelajar, ia mengaku turut menyosialisasikan pentingnya perilaku yang bersih dari korupsi di lingkungan sekolahnya. Mengubah mindseat tersebut, katanya bukan perkara mudah. Ia bilang buruh proses panjang agar semua pelajar memahami gerakan anti korupsi.
Ia ingin pelajar sebagai generasi penerus bangsa mampu mengedepankan tindakan yang transparan dan menjauhi praktik-praktik korupsi.
"Kita tidak bisa melakukan seketika. Yang jelas harus ada perubahan tapi berproses bertahap. Tapi saya rasa sosialisasi tentang pentingnya perilaku yang bersih, jujur dan tidak korup harus dilakukan dengan masif untuk menyadarkan masyarakat," terangnya.
Sedangkan, Hanum, seorang siswi SMAN 5 Semarang berharap pemerintah melakukan tindakan yang lebih gencar lagi untuk memberantas korupsi di kantor-kantor dinas.
"Di dinas kan banyak pungutan yang biasanya menyulitkan masyarakat ya kepengin mendapat layanan yang cepat dan transparan. Semoga KPK bisa lebih banyak melakukan OTT lagi," tandasnya.