Sup Fosil, Kuliner Unik Kudus yang Cocok Disantap Saat Musim Hujan

Di Warung Patiayam disambut dengan suasana yang seolah-olah kembali pada zaman dahulu. Dikemas dengan tradisional, para pengunjung bisa menikmati sup fosil dengan suasana rumah jadul.

Sup fosil ini terbilang unik. Pasalnya, masakan sup seperti fosil. Belum lagi rasanya, pasti sedap.

Pemilik Warung Patiayam Kudus Diana Noorida mengatakan, nama sup fosil ini karena sesuai dengan fosil purba. Hal in tidak lepas karena di desa tersebut terletak di kawasan Patiayam.

"Banyak ditemukan fosil purbakala. Makanya kita sesuai dengan itu," kata dia kepada wartawan di Kudus.

Menurutnya, dari menu sup fosil berbeda dengan sup pada umumnya. Sup fosil ini terbuat dari kaki sapi. Ditambah lagi bumbu yang masih tradisional.

"Bumbunya tradisional. Bukan bumbu yang instan," kata dia.

Hal tersebut menjadikan, sup fosil patut untuk dicoba. Belum lagi ada sumsum yang saat dimakan harus menggunakan sedotan.

"Terasa nanti ditambah di rumah yang jadul. Seolah kita kembali jaman dulu," ucapnya.

Cocok untuk pengunjunga yang kelelahan. Apalagi saat ini musim penghujan. Sehingga sup fosil ini layak untuk dinikmati.

"Kasiatnya bisa menyegarkan badan. Ini saat musim hujan, cocok nikmati sup fosil," ucap dia.

Ditambahkan, untuk bisa menikmati sup fosil itu pengunjung mengeluarkan uang sebanyak Rp 50 ribu. Sementara itu, Vivia salah satu pengunjunga mengungkapkan penasaran dengan sup fosil. Ia bersama temannya untuk datang menikmati sup fosil.

"Fosil enak banget, berasal dari daging sapi. Rasanya empuk banget. Disamping itu rempah rempahnya, bumbunya enak banget. Rempah ini bisa menghangatkan cuaca saat hujan," kata via sambil mencicipi sup fosil.

Sebelumnya ia baru pertama kali ke Warung Patiayam. Awalnya ia tahu dari media sosial tentang warung tersebut.